*** A G N U S - D E I ***
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 26 Maret 2011

KRISTEN DAN ISLAM SECARA UMUM



KRISTEN DAN ISLAM
(secara Umum)


“Mohon maaf kepada para pembaca, tulisan saya buat bukan untuk menjadi suatu pemicu perang tetapi untuk menjadikan diri kita agar mengintropeksi diri sebagai orang yang benar-benar beragama, dan sekali lagi mohon maaf tulisan ini bukan untuk mencampuradukkan agama Kristen dan Islam.”

Kristen berasal dari kata Kristus yang sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Χριστός [Christos]. Kata Christos adalah merupakan nama kedua Nabi yang dipercayai oleh Orang Kristen. Jadi bila digabung maka disebut Yesus Kristus, dalam bahasa Yunani disebut Ιησους Χριστός [Iēsoûs Christos]. Nah, dalam bahasa Arab bahwa Yesus Kristus adalah Nabi Isa Almasih.

Nama Yesus yang sebenarnya berawal dari bahasa Ibrani yaitu Yeshua yang artinya Keselamatan atau “Tuhan adalah Keselamatan” (“Tuhan menyelamatkan”), dan kemudian beralih menjadi Iēsoûs (bahasa arab : عيسى [Isa]). Sedangkan Kristus adalah merupakan gelar yang pada awalnya dari bahasa Aram atau Ibrani yaitu  מַשִׁחַ [Mesiakh], yakni Mesias yang artinya “Yang diurapi” atau “Yang Terpilih” dan kemudian disebut Kristus (bahasa Arab disebut Almasih yang berasal dari kata Masaha (yang membasuh, yang mengusap, dsb).

Yesus Kristus diyakini adalah Tuhan, Juruselamat, Mesias yang akan, telah, dan kembali menyematkan manusia dari dosa. Dan hanya Dialah satu-satunya Tuhan yang bisa memberi kesalamatan yang ajaib bagi manusia. Kalau malaikat pun malaikat itu pun paling-paling diperintahkan oleh Tuhan. Dan bila Setan atau iblis yang menyelamatkan adalah merupakan keselamatan yang pada awalnya nikmat namun akhirnya terjebak dalam kuasa setan dan akhir bukan malah selamat melainkan terdampar ke kematian yang abadi. Untuk itulah, orang yang mengikut Yesus Kristus disebut Pengikut Kristus dan akhirnya disebut Kristen (dan selanjutnya menjadi agama). Kenapa ga’ dari nama Yesus aja digunakan sebutan agama? Mmm.... kita coba, Yesusian...! Kayaknya janggal. Kalau itu hanya persoalan istilah sebutan saja, mungkin saja itu kurang pas digunakan karena dirasa sangat janggal untuk disebut.

Dalam pandangan ajaran Islam, Yesus Kristus disebut Nabi Isa Al Masih. Nabi Isa Almasih dipercayai sebagai Nabi atau Rasul.

Islam berasal dari Salima Yuslimu Istislaam, artinya tunduk atau patuh; juga Yaslamu Salaam artinya “yang berarti selamat”, sejahtera, atau damai. Kata Islam juga mengandung arti Islamul Wajh (ikhlas menyerahkan diri kepada Allah); Istislama (tunduk secara total kepada Allah); Salaamah atau Saliim (suci dan bersih); Salaam (selamat sejahtera); dan Silm (tenang dan damai). Maka jika kita adalah orang Islam maka kita wajib tunduk total kepada Allah, atau ikhlas menyerahkan diri kepada Allah, termasuk tunduk kepada Malaikat karena itu adalah suruhan Alla, dan bila pun kita tunduk kepada setan maka kita tidak mendapatkan keselamatan.

Pada zaman Perjanjian Baru Yesus merupak figur atau teladan yang patut ditiru karena bisa menggenapkan apa yang telah diberitakan pada Perjanjian Lama, yaitu akan lahir seorang Mesias untuk menyelamatkan manusia. Sayang sekali, hal itu tidak diyakini oleh Yahudi pada waktu itu mereka menganggap bahwa Mesias yang diharapkan itu adalah seorang pahlawan yang bisa melawan penjajah yang pada waktu itu bangsa Israel sedang dijajah oleh Kekaisaran Romawi. Akan tetapi pikiran Tuhan bukanlah pikiran mereka, dan mereka bukanlah makhluk yang bisa memahami Tuhan secara keseluruhan. Dan dalam Al-Qur’an pun dinyatakan bahwa Isa Almasih adalah Nabi dan Rasul yang sabar dan tabah menghadapi para kafir dan orang-orang Isarael yang keras kepala dan keras hati.

Nabi Muhammad SAW adalah merupakan Nabi penutup di antara Nabi yang ada tertulis dalam Al-Qur’an. Ia melakukan jihad untuk menjadikan orang untuk tunduk kepada Tuhan karena orang-orang pada waktu itu sudah tidak manusiawi lagi. Bila pun pada waktu ia membawa pedang bukan karena keinginannya atau pun kehendaknya, tetapi itu karena keterpaksaan untuk menaklukkan orang-orang yang sudah terlalu amoral dan tidak manusiawi lagi. Jihad bagi orang Islam adalah baik dilakukan karena itu merupakan cara untuk memperbaiki diri. Eits..., jangan salah paham...! Jihad bukanlah berperang dengan fisik, tetapi jihad adalah berperang melawan hawa nafsu. Kalaupun dulu terjadi perang untuk menjadikan orang menjadi pengikut Allah itu karena orang pada waktu itu sudah amoral dan tidak manusiawi. Lihat konteks zamannya, jangan salah tafsir. Nabi Muhammad SAW bukanlah pembunuh atau penjagal tetapi Nabi yang diberkati oleh Allah. Dia diberi kuasa untuk mendoakan orang-orang yang taat kepada Allah dan mendoakan orang-orang kafir agar bertobat (mualaf) dan melakukan segala perintah Allah.

Apa perbedaan Rasul dan Nabi? Sebenarnya tidak ada perbedaan yang hakiki, baik menurut ajaran Kristen maupun ajaran Islam, malahan lebih banyak persamaan. Perbedaanya sedikit saja : Nabi itu adalah orang yang mendapatkan wahyu dari Allah, tetapi wahyu yang diberikan masih secara umum karena bersifat informasi yang sudah ada; sedangkan Rasul adalah orang yang medapatkan wahyu secara khusus dari Allah, dan wahyu khusus itu adalah suatu paket yang harus disosialisasikan kepada orang-orang, semisal doktrinisasi.

Alkitab adalah merupakan kitab suci yang dipercaya oleh orang Kristen dan Al-Qur’an adalah kitab suci orang Islam. Apakah ada perbedaan? Ya, jelas dong...! Bahasa asli Alkitab adalah bahasa Ibrani (sebagian aram dan bahasa lainnya) untuk Perjanjian Lama dan bahasa Yunani (sedikit bahasa Ibrani dan Latin) untuk Perjanjian Baru. Diakui bahwa Perjanjian Lama adalah Kitab yang menubuatkan tentang bangsa Israel yang dipilih oleh Tuhan sebagai bangsa Allah untuk menjalankan berkat Tuhan dan menyampaikan perintah Tuhan ke seluruh dunia, dan Perjanjian Baru adalah penggenapan Kitab Perjanjian Lama di mana bangsa Israel adalah arti luas yaitu manusia yang percaya kepada Allah. Alkitab memang sudah banyak terjemahan, akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sulit ditafsirkan sehingga terjadilah perbededaan. Terjadinya perbedaan adalah dikarenakan tulisan-tulisan dari Kitab tersebut banyak yang hilang dan dibakar oleh pihak-pihak tertentu yang tidak mempercayai Allah. Dan akibatnya muncullah berbagai aliran-aliran. Sebenarnya tulisan dan bahasa asli Alkitab bukanlah bahasa Ibrani modern atau Yunani modern, melainkan bahasa Ibrani kuno dan Yunani kuno. Bagaimana dengan Al-Qur’an? Kitab tersebut adalah kitab yang terakhir yang diyakini oleh umat Islam. Dan bahasa Aslinya adalah bahasa Arab. Namun sayang, banyak yang salah paham dalam menafsirkannya karena masih menggunakan tulisan Arab, sehingga orang yang tanggung mempelajari bahasa Arab akan sulit memahaminya, apa lagi bahasa Arab yang digunakan dalam Al-Qur’an tidaklah semodern bahasa Arab sekarang. Bahasa yang digunakan pada mulanya adalah bahasa Arab kuno yang tidak memiliki huruf vokal atau tanda baca.

Menurut ajaran agama Kristen bahwa Alkitab bukan mantra atau buku yang mengandung magis. Alkitab itu harus dibaca lalu dihayati, kemudian diamalkan dan dilakukan apa yang diperrintahkan Tuhan di dalamnya. Kalau hanya dibaca saja anak-anak kecil pun bisa. Bagaimana dengan orang belum pernah membaca? Pertama-tama, perlahan-lahan dibaca dengan secara berulang-ulang. Roh kudus akan datang untuk membantu kalau dilanjutkan dengan pengamalan dan penghayatan. Menurut ajaran agama Islam Al-Qur’an harus dibaca berulang-ulang agar bisa mendapatkan pahala dan hikmah dari Tuhan, dan semua perintah di dalam Al-Qur’an harus dilakukan karena itu merupakan jalan untuk menjadi orang yang bersih di hadapan Allah.

Mengenai nama Tuhan dan nama Allah merupakan konflik besar di kedua belah pihak termasuk pada aliran-alirannya kedua agama tersebut. Sebagian nama Tuhan dan Allah, dan ada hanya memakai nama Allah. Untuk itu penulis tidak membahas hal tersebut karena tidak ingin terjadi konflik antara Kristen dan Islam. Untuk mengetahui hal tersebut boleh cari dari situs lain atau buku-buku lain. Dan kalau ingin lebih tahu apa berbedaanya kirim saja e-mail ke marada_gv@yahoo.co.id.

Berdoa adalah merupakan alat komunikasi manusia dengan Tuhannya. Baik Kristen maupun Islam (termasul agama dan kepercayaan lain) doa sangat penting dilakukan. Kenapa? Karena di dalam doalah kita bisa menyampaikan segala isi hati kita, apakah itu pengampun dosa, mohon berkat, menyampaikan keluhan ataupun pujian. Jika kita adalah orang yang beragama yang tidak tahu berdoa, berarti kita adalah sama dengan kafir. Agama digunakan hanya sebagai tameng saja atau sebagai tanda pengenal (KTP) saja. Berdoa itu dapat kita lakukan kapan saja dan di mana saja, dan apa pun terjadi kita tetap dapat berdoa. Tidak hanya kebaktian/ibadah di gereja/mesjid saja atau pada waktu makan saja. Dan tidak hanya pada Sholat lima waktu saja.

Dalam ajaran Kristen puasa perlu diterapkan dalam kehidupannya, namun ada sedikit perbedaan antara Kristen Protestan dan Katolik. Dalam ajaran Kristen Protestan, lebih spesifik lagi : aliran Kristen Lutheran, Calvinis bahwa puasa yang dilakukan adalah puasa melawan hawa nafsu yaitu puasa untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki Allah, tidak perlu puasa fisik. Kalau pun ada puasa fisik itu harus benar-benar dilaksanakan seperti seseorang bernazar kepada Tuhan untuk menebus dosa dan kesalahannya dengan cara tidak makan selama waktu yang telah dinazarkannya. Kenapa tidak diharuskan berpuasa fisik? Karena Yesus Kristus telah menggenapinya dengan puasa selama 40 hari 40 malam demi menebus dosa manusia. Dalam ajaran Kristen Katolik itu sudah bahwa puasa harus dilakukan pada hari-hari tertentu tetapi puasa yang dilakukan adalah puasa untuk tidak makan makanan tertentu. Dalam ajaran Islam puasa untuk tidak makan harus dilakukan pada hari-hari tertentu dengan tujuan untuk melatih diri agar tidak tergoda oleh hawa nafsu.

Kita sudah sering mendengarkan pengalaman atau kesaksian seseorang bahwa dirinya yang sebelumnya adalah menganut agama lain sudah menjadi pengikut Kristus atau Islam. Dan biasanya bagi orang Kristen hal itu disebut bertobat, sedangkan bagi agama Islam disebut Mualaf. Secara umum disebut pindah agama. Pindah agama adalah tidak gampang karena menyangkut sumpah yang sudah disampaikan umat kepada Tuhannya. Hal ini perlu kita ketahui bahwa orang yang benar-benar bersaksi secara iman dan jasmani bahwa dirinya adalah pengikut agama Kristen atau Islam tidaklah boleh kita ganggu gugat. Sebab itu adalah haknya, sekalipun orang tersebut tidak serius. Sebab itu bukan tanggung jawab kita. Itu adalah tanggung jawabnya kepada Tuhan. Saya yakin jika memang orang tersebut benar-benar secara iman pindah agama tanpa dorongan orang dia akan mendapat berkat dari Tuhan, akan tetapi jika tidak secara iman maka dia akan mendapatkan akibat buruk. Pindah agama memang berat, tetapi kita tidak boleh memaksa selain menasehati. Kita harus bisa mengasihi mereka. Ingat, agama tidak boleh dipaksakan. Biarlah orang tersebut bertanggungjawab penuh dengan Tuhannya.

Kepada saudara/i yang telah membaca tulisan ini mohon jangan mudah terpancing emosi. Jika kita adalah orang yang beragama, maka tunjukkanlah rasa kasih itu, karena agama tidak mengajarkan kekerasan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Sumber : http://maradagv.multiply.com/journal/item/28

0 komentar:

Protected by Copyscape Duplicate Content Protection Tool
Template by : Roberth Fabumasse @2017