MASALAH SEPUTAR ORGAN INTIM WANITA
Karena sensitif, organ intim wanita perlu diperhatikan lebih seksama. Berikut ini jawaban atas pertanyaan seputar masalah kesehatan organ intim yang kerap melanda.
A. Keputihan bisa sembuh?
Keputihan, atau Fluor Albus, sering menimpa wanita. Penyebabnya bisa karena infeksi jamur, bakteri, atau virus. Jika tidak segera diobati, keputihan dapat menjalar ke daerah saluran kencing. Jika keputihan sudah menyababkan nyeri di daerah saluran kemih, segera ke dokter.
Bagaimana bakteri dan jamur masuk ke dalam vagina?
1. Kurang bersih
Kebersihan usai buang air kecil atau besar, sangat mutlak. Terlebih jika Anda buang air kecil atau besar di toilet umum. Bersihkan vagina dengan cairan khusus dengan kadar keasaman yang sama dengan vagina. Jangan bersihkan dengan sabun mandi biasa, karena tingkat keasamannya tinggi, karena akan membuat bakteri yang menguntungkan pada vagina mati.
Keputihan, atau Fluor Albus, sering menimpa wanita. Penyebabnya bisa karena infeksi jamur, bakteri, atau virus. Jika tidak segera diobati, keputihan dapat menjalar ke daerah saluran kencing. Jika keputihan sudah menyababkan nyeri di daerah saluran kemih, segera ke dokter.
Bagaimana bakteri dan jamur masuk ke dalam vagina?
1. Kurang bersih
Kebersihan usai buang air kecil atau besar, sangat mutlak. Terlebih jika Anda buang air kecil atau besar di toilet umum. Bersihkan vagina dengan cairan khusus dengan kadar keasaman yang sama dengan vagina. Jangan bersihkan dengan sabun mandi biasa, karena tingkat keasamannya tinggi, karena akan membuat bakteri yang menguntungkan pada vagina mati.
2. Pakaian dalam lembap
Pakaian dalam yang lembap, akan memancing bakteri dan jamur hinggap. Bakteri dan jamur pun akan bersinggungan dengan vagina. Jangan memakai celana dalam dari bahan nilon (yang mengandung karet), karena tidak dapat menyerap keringat di daerah genital. Pakai pakaian dalam dari bahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik.
Pakaian dalam yang lembap, akan memancing bakteri dan jamur hinggap. Bakteri dan jamur pun akan bersinggungan dengan vagina. Jangan memakai celana dalam dari bahan nilon (yang mengandung karet), karena tidak dapat menyerap keringat di daerah genital. Pakai pakaian dalam dari bahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik.
3. Bersih usai berhubungan
Tidak langsung membersihkan vagina setelah berhubungan seks. Usai bermesraan, segeralah buang air kecil dan membersihkannya dengan air, lalu keringkan hingga tidak lembap.
Tidak langsung membersihkan vagina setelah berhubungan seks. Usai bermesraan, segeralah buang air kecil dan membersihkannya dengan air, lalu keringkan hingga tidak lembap.
4. Memakai celana ketat
Celana panjang ketat, seperti jins, dapat menghambat sirkulasi darah di daerah vagina, perut, dan selangkangan. Hal ini juga akan memicu sekresi (pengeluaran cairan) berlebih karena terhambanya peredaran darah.
Celana panjang ketat, seperti jins, dapat menghambat sirkulasi darah di daerah vagina, perut, dan selangkangan. Hal ini juga akan memicu sekresi (pengeluaran cairan) berlebih karena terhambanya peredaran darah.
Tips:
1. Jangan digaruk, karena akan menyebabkan lecet dan perih.
2. Membersihkan dengan air rebusan daun sirih juga bisa menyembuhkan keputihan. Ambil kurang lebih 5 lembar daun sirih, lalu rebus hingga matang. Diamkan air sampai hangat, lalu segera gunakan.
3. Jika keputihan sudah dalam tingkat patologis, cepat ke dokter.
B. Kenapa Banyak Cairan?
Jika Anda stres, kelelahan, atau usai melahirkan, hormon Anda berubah tidak stabil. Hal ini akan memicu cairan pada vagina menjadi tidak terkontrol. Akibatnya, banyak pasangan mengeluhkan dampaknya terhadap hubungan seks. Untuk mengatasinya, coba bebera cara ini:
1. Jangan digaruk, karena akan menyebabkan lecet dan perih.
2. Membersihkan dengan air rebusan daun sirih juga bisa menyembuhkan keputihan. Ambil kurang lebih 5 lembar daun sirih, lalu rebus hingga matang. Diamkan air sampai hangat, lalu segera gunakan.
3. Jika keputihan sudah dalam tingkat patologis, cepat ke dokter.
B. Kenapa Banyak Cairan?
Jika Anda stres, kelelahan, atau usai melahirkan, hormon Anda berubah tidak stabil. Hal ini akan memicu cairan pada vagina menjadi tidak terkontrol. Akibatnya, banyak pasangan mengeluhkan dampaknya terhadap hubungan seks. Untuk mengatasinya, coba bebera cara ini:
1. Totok vagina
Cara ini adalah dengan cara menekan titik-titik syaraf yang berhubungan dengan syaraf vagina. Gunanya adalah untuk membuat aliran darah menjadi lancar (tidak ada penyumbatan) dan menguatkan otot-otot di daerah panggul. Jika aliran darah lancar, maka cairan pada vagina pun keluar dengan normal, tidak berlebihan. Dan, jika otot-otot panggul kuat, maka kehidupan seksual Anda pun semakin berkualitas. Totok vagina biasanya dilakukan oleh orang yang sudah ahli.
Cara ini adalah dengan cara menekan titik-titik syaraf yang berhubungan dengan syaraf vagina. Gunanya adalah untuk membuat aliran darah menjadi lancar (tidak ada penyumbatan) dan menguatkan otot-otot di daerah panggul. Jika aliran darah lancar, maka cairan pada vagina pun keluar dengan normal, tidak berlebihan. Dan, jika otot-otot panggul kuat, maka kehidupan seksual Anda pun semakin berkualitas. Totok vagina biasanya dilakukan oleh orang yang sudah ahli.
2. Pengasapan atau V fogging (ratus)
Ratus kerap dilakukan perempuan jaman dulu. Caranya, dengan membakar rempah-rempah wangi di wadah yang disebut anglo. Guna pengasapan adalah untuk mematikan bakteri, dan menjaga vagina tetap kering. Anda pun dapat melakukan sendiri di rumah, dengan membeli perlengkapan berupa, anglo, kursi rotan khusus, dan rempah wangi yang kini banyak dijual. Jangan terlalu sering melakukan ratus, cukup 2 minggu sekali. Jika terlalu sering, bakteri yang berguna bagi vagina jadi ikut mati. Hal ini malah akan membuat daya tahan vagina terhadap penyakit menjadi menurun.
Ratus kerap dilakukan perempuan jaman dulu. Caranya, dengan membakar rempah-rempah wangi di wadah yang disebut anglo. Guna pengasapan adalah untuk mematikan bakteri, dan menjaga vagina tetap kering. Anda pun dapat melakukan sendiri di rumah, dengan membeli perlengkapan berupa, anglo, kursi rotan khusus, dan rempah wangi yang kini banyak dijual. Jangan terlalu sering melakukan ratus, cukup 2 minggu sekali. Jika terlalu sering, bakteri yang berguna bagi vagina jadi ikut mati. Hal ini malah akan membuat daya tahan vagina terhadap penyakit menjadi menurun.
3. Perawatan dari dalam
Minum jamu-jamuan juga layak dilirik. Misalnya ramuan berupa racikan kunyit, asam dan daun sirih. Diminum seminggu 2-3 kali. Jika ingin praktis, sudah ada, kok, jamu yang berbentuk pil. Tetapi ingat, konsumsilah jamu-jamuan yang sudah terdaftar secara resmi.
Minum jamu-jamuan juga layak dilirik. Misalnya ramuan berupa racikan kunyit, asam dan daun sirih. Diminum seminggu 2-3 kali. Jika ingin praktis, sudah ada, kok, jamu yang berbentuk pil. Tetapi ingat, konsumsilah jamu-jamuan yang sudah terdaftar secara resmi.
C. Vagina Terasa ‘Lebar’
Seusai melahirkan secara normal, biasanya para wanita merasakan vaginanya tidak terlalu ‘rapat’ lagi. Ini dikarenakan otot-otot daerah panggul melemah. Bagi Anda yang sudah lama menikah, juga akan merasakah dinding dan rongga vagina semakin ‘lebar’. Untuk menguatkan kembali otot-otot daerah panggul, dan merapatkan dinding vagina, ada dua cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Seusai melahirkan secara normal, biasanya para wanita merasakan vaginanya tidak terlalu ‘rapat’ lagi. Ini dikarenakan otot-otot daerah panggul melemah. Bagi Anda yang sudah lama menikah, juga akan merasakah dinding dan rongga vagina semakin ‘lebar’. Untuk menguatkan kembali otot-otot daerah panggul, dan merapatkan dinding vagina, ada dua cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:
1. Senam Kegel. Tujuannya untuk menguatkan otot panggul pubococcygeus (PC). Senam yang ditemukan oleh Dr. Arnold Kegel, dulu bertujuan untuk wanita yang tidak bisa menahan pipis. Karena gerakan-gerakannya menyebabkan otot-otot panggul kuat kembali, senam ini dianggap bagus juga untuk merapatkan vagina untuk kenikmatan seks. Gerakan senam ini seperti sedang menahan pipis. Sebaiknya dilakukan setiap hari, pagi, siang dan malam, masing-masing 15-20 menit. Jika dilakukan setiap waktu, maka otot-otot akan menguat lebih lama.
2. Minum jamu. Resep yang biasa dipakai para perempuan jaman dulu untuk “merapatkan” organ intim adalah campuran dari beberapa lembar daun sirih, buah gambir, irisan kulit pinang muda, dan kapur sirih secukupnya. Bahan-bahan tersebut dicampur jadi satu dan direbus sampai mendidih. Lalu, diamkan sampai hangat, dan siap diminum. Minumlah setiap pagi.
Sumber: http://tabloidnova.com
0 komentar:
Posting Komentar