SALIB SANTO PETRUS
Salib Santo Petrus (Salib Santo Petrus adalah Salib Latin yang terbalik.)
Cendekiawan asal Aleksandria, Origen, adalah orang pertama yang memberitakan bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, karena ia meminta supaya ia menderita dengan cara tersebut. Beberapa pihak Katolik menggunakan salib ini sebagai simbol rendah hati dan rasa tidak pantas untuk dibandingkan dengan Kristus.
Simbol ini juga sering dihubungkan dengan Satanisme (pemujaan kepada setan) dan sikap-sikap anti-agama karena simbol ini dilihat sebagai tanda lawan Kristiani dengan cara memutar-balikkan simbol utamanya, salib Latin. Alhasil, simbol ini menjadi sangat terkenal di dalam kelompok-kelompok pemuja setan dan di antara pemusik-pemusik aliran heavy metal, death metal dan black metal.
Selama masa kunjungan almarhum Paus Yohanes Paulus II ke Israel, sebuah foto dirinya dengan latar belakang Salib Santo Petrus tersebar luas di internet, menebarkan kepercayaan yang salah bahwa beberapa pihak dalam Gereja Katolik Roma memiliki kaitan dengan Satanisme. Padahal foto tersebut menunjukkan keterkaitan dengan tradisi Katolik dalam peristiwa kemartiran Santo Petrus di Roma (dan sebagaimana pandangan tradisi Katolik bahwa Sri Paus adalah penerus Santo Petrus, salib ini merupakan simbol yang wajar bagi Sri Paus). Salib ini juga menjadi salah satu simbil tradisional yang digunakan oleh Gereja Petrine Ortodoks Sebomenoi.
Salib Santo Petrus (Bahasa Inggris: Cross of St. Peter atau resminya Petrine Cross) adalah salib Latin yang terbalik. Asal-usul simbol ini datang dari tradisi Katolik yang menyatakan bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, semenjak dirinya merasa ia tidak pantas untuk disalibkan dengan cara yang sama dengan Kristus (dengan kepala di atas). Salib ini seringkali digambarkan bersama dua kunci yang menandakan kunci-kunci surga.
Cendekiawan asal Aleksandria, Origen, adalah orang pertama yang memberitakan bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, karena ia meminta supaya ia menderita dengan cara tersebut. Beberapa pihak Katolik menggunakan salib ini sebagai simbol rendah hati dan rasa tidak pantas untuk dibandingkan dengan Kristus.
Simbol ini juga sering dihubungkan dengan Satanisme (pemujaan kepada setan) dan sikap-sikap anti-agama karena simbol ini dilihat sebagai tanda lawan Kristiani dengan cara memutar-balikkan simbol utamanya, salib Latin. Alhasil, simbol ini menjadi sangat terkenal di dalam kelompok-kelompok pemuja setan dan di antara pemusik-pemusik aliran heavy metal, death metal dan black metal.
Selama masa kunjungan almarhum Paus Yohanes Paulus II ke Israel, sebuah foto dirinya dengan latar belakang Salib Santo Petrus tersebar luas di internet, menebarkan kepercayaan yang salah bahwa beberapa pihak dalam Gereja Katolik Roma memiliki kaitan dengan Satanisme. Padahal foto tersebut menunjukkan keterkaitan dengan tradisi Katolik dalam peristiwa kemartiran Santo Petrus di Roma (dan sebagaimana pandangan tradisi Katolik bahwa Sri Paus adalah penerus Santo Petrus, salib ini merupakan simbol yang wajar bagi Sri Paus). Salib ini juga menjadi salah satu simbil tradisional yang digunakan oleh Gereja Petrine Ortodoks Sebomenoi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Salib_Santo_Petrus
Salib Santo Petrus (Bahasa Inggris: Cross of St. Peter atau resminya Petrine Cross) adalah salib Latin yang terbalik. Asal-usul simbol ini datang dari tradisi Katolik yang menyatakan bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, semenjak dirinya merasa ia tidak pantas untuk disalibkan dengan cara yang sama dengan Kristus (dengan kepala di atas). Salib ini seringkali digambarkan bersama dua kunci yang menandakan kunci-kunci surga.
Cendekiawan asal Aleksandria, Origen, adalah orang pertama yang memberitakan bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, karena ia meminta supaya ia menderita dengan cara tersebut. Beberapa pihak Katolik menggunakan salib ini sebagai simbol rendah hati dan rasa tidak pantas untuk dibandingkan dengan Kristus.
Simbol ini juga sering dihubungkan dengan Satanisme (pemujaan kepada setan) dan sikap-sikap anti-agama karena simbol ini dilihat sebagai tanda lawan Kristiani dengan cara memutar-balikkan simbol utamanya, salib Latin. Alhasil, simbol ini menjadi sangat terkenal di dalam kelompok-kelompok pemuja setan dan di antara pemusik-pemusik aliran heavy metal, death metal dan black metal.
Selama masa kunjungan almarhum Paus Yohanes Paulus II ke Israel, sebuah foto dirinya dengan latar belakang Salib Santo Petrus tersebar luas di internet, menebarkan kepercayaan yang salah bahwa beberapa pihak dalam Gereja Katolik Roma memiliki kaitan dengan Satanisme. Padahal foto tersebut menunjukkan keterkaitan dengan tradisi Katolik dalam peristiwa kemartiran Santo Petrus di Roma (dan sebagaimana pandangan tradisi Katolik bahwa Sri Paus adalah penerus Santo Petrus, salib ini merupakan simbol yang wajar bagi Sri Paus). Salib ini juga menjadi salah satu simbil tradisional yang digunakan oleh Gereja Petrine Ortodoks Sebomenoi.
Salib Santo Petrus (Bahasa Inggris: Cross of St. Peter atau resminya Petrine Cross) adalah salib Latin yang terbalik. Asal-usul simbol ini datang dari tradisi Katolik yang menyatakan bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, semenjak dirinya merasa ia tidak pantas untuk disalibkan dengan cara yang sama dengan Kristus (dengan kepala di atas). Salib ini seringkali digambarkan bersama dua kunci yang menandakan kunci-kunci surga.
Cendekiawan asal Aleksandria, Origen, adalah orang pertama yang memberitakan bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, karena ia meminta supaya ia menderita dengan cara tersebut. Beberapa pihak Katolik menggunakan salib ini sebagai simbol rendah hati dan rasa tidak pantas untuk dibandingkan dengan Kristus.
Simbol ini juga sering dihubungkan dengan Satanisme (pemujaan kepada setan) dan sikap-sikap anti-agama karena simbol ini dilihat sebagai tanda lawan Kristiani dengan cara memutar-balikkan simbol utamanya, salib Latin. Alhasil, simbol ini menjadi sangat terkenal di dalam kelompok-kelompok pemuja setan dan di antara pemusik-pemusik aliran heavy metal, death metal dan black metal.
Selama masa kunjungan almarhum Paus Yohanes Paulus II ke Israel, sebuah foto dirinya dengan latar belakang Salib Santo Petrus tersebar luas di internet, menebarkan kepercayaan yang salah bahwa beberapa pihak dalam Gereja Katolik Roma memiliki kaitan dengan Satanisme. Padahal foto tersebut menunjukkan keterkaitan dengan tradisi Katolik dalam peristiwa kemartiran Santo Petrus di Roma (dan sebagaimana pandangan tradisi Katolik bahwa Sri Paus adalah penerus Santo Petrus, salib ini merupakan simbol yang wajar bagi Sri Paus). Salib ini juga menjadi salah satu simbil tradisional yang digunakan oleh Gereja Petrine Ortodoks Sebomenoi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Salib_Santo_Petrus
0 komentar:
Posting Komentar