Bethlehem Bersiap untuk Perayaan Natal
Sebuah pohon Natal besar dengan gemerlap lampu dan dekorasi mendominasi pusat alun-alun yang penuh dengan pengunjung
Kalangan umat Kristiani mulai berbondong-bondong ke Betlehem untuk merayakan Natal setelah sepanjang tahun 2011 ini diwarnai hiruk-pikuk pergolakan politik dan perubahan di seluruh dunia Arab.
Penduduk setempat juga mulai bersiap-siap untuk menyambut ribuan peziarah yang datang untuk melihat tempat di mana tradisi Alkitab diturunkan dan tempat kelahiran Yesus Kristus.
Kegiatan di hari Sabtu ini, difokuskan pada Manger Square, sebuah alun-alun di pusat kota yang menjadi tuan rumah bagi sebuah prosesi Natal tradisional.
Acara kemudian diikuti oleh konser dan hiburan lainnya yang menjadi daya tarik wisata terbesar di wilayah yang dikuasai oleh Israel dan Palestina tersebut.
Sebuah pohon Natal besar dengan gemerlap lampu dan dekorasi mendominasi pusat alun-alun yang penuh dengan pengunjung bersemangat dan beberapa diantaranya mengenakan topi Santa serta dalam pakaian lain dari berbagai ordo monastik.
"Ini adalah pertama kalinya saya di sini. Ini sangat nyata, "kata Josh, seorang Amerika yang berumur 20-an dari Arkansas yang mengenakan kerudung tradisional Palestina keffiyeh.
"Berada di sini, di Tanah Suci di mana Yesus berasal daan menjadi yang terbesar!"
Perayaan ini akan berlanjut dengan perayaan Misa Tengah Malam yang di pimpin oleh Fuad Twal, uskup Katolik paling senior di Timur Tengah.
Dia diperkirakan akan menyampaikan pesan harapan bagi perdamaian di Timur Tengah dan di seluruh dunia, yang juga diharapkan menyentuh pada revolusi menyapu dunia Arab.
Dalam pesan pra-Natal, Twal mengakui merasa "sedikit cemas dan prihatin" tentang gejolak yang sedang berlangsung di dunia Arab.
"Saya selalu membela perubahan yang terjadi dalam mendukung kebebasan dan demokrasi. Saya telah berulang kali menekankan bahwa orang Kristen tidak dikecualikan dari gerakan ini, "katanya.
Penduduk setempat juga mulai bersiap-siap untuk menyambut ribuan peziarah yang datang untuk melihat tempat di mana tradisi Alkitab diturunkan dan tempat kelahiran Yesus Kristus.
Kegiatan di hari Sabtu ini, difokuskan pada Manger Square, sebuah alun-alun di pusat kota yang menjadi tuan rumah bagi sebuah prosesi Natal tradisional.
Acara kemudian diikuti oleh konser dan hiburan lainnya yang menjadi daya tarik wisata terbesar di wilayah yang dikuasai oleh Israel dan Palestina tersebut.
Sebuah pohon Natal besar dengan gemerlap lampu dan dekorasi mendominasi pusat alun-alun yang penuh dengan pengunjung bersemangat dan beberapa diantaranya mengenakan topi Santa serta dalam pakaian lain dari berbagai ordo monastik.
"Ini adalah pertama kalinya saya di sini. Ini sangat nyata, "kata Josh, seorang Amerika yang berumur 20-an dari Arkansas yang mengenakan kerudung tradisional Palestina keffiyeh.
"Berada di sini, di Tanah Suci di mana Yesus berasal daan menjadi yang terbesar!"
Perayaan ini akan berlanjut dengan perayaan Misa Tengah Malam yang di pimpin oleh Fuad Twal, uskup Katolik paling senior di Timur Tengah.
Dia diperkirakan akan menyampaikan pesan harapan bagi perdamaian di Timur Tengah dan di seluruh dunia, yang juga diharapkan menyentuh pada revolusi menyapu dunia Arab.
Dalam pesan pra-Natal, Twal mengakui merasa "sedikit cemas dan prihatin" tentang gejolak yang sedang berlangsung di dunia Arab.
"Saya selalu membela perubahan yang terjadi dalam mendukung kebebasan dan demokrasi. Saya telah berulang kali menekankan bahwa orang Kristen tidak dikecualikan dari gerakan ini, "katanya.
Sumber:Jakarta Globe/AFP
0 komentar:
Posting Komentar