Resensi dan Tinjauan Kritis Atas Novel "The Jacatra Secret" (2)
APAKAH FREEMASONRY
BERASAL DARI KNIGHT TEMPLAR DAN KABALAH?
Rizki
Ridyasmara dalam novelnya menyisipkan pesan dan penilaiannya pada para
pembacanya bahwa akar dari Freemasonry adalah mistik Yahudi bernama
Kabalah yang kemudian diadopsi melalui Ksatria Templar yaitu prajurit
perang salib. Karena mereka ditolak keberadaannya dan dituduh sebagai
pelaku sihir maka mereka dikucilkan dan dihukum. Pada tanggal 13
Oktober 1307 Raja Philip IV dari Prancis bersekutu dengan Paus Clement
IV menumpas Templar dari Eropa. Para Templar melarikan diri dan menyebar
di di Malta dengan sebutan Knight of Rhodes dan menyebar ke Spanyol, Italia, Portugis dengan menyebut diri mereka Knight of Christ.
Mereka yang menyebar ke Indonesia masuk dalam lingkungan VOC dan
membangun gedung-gedung dengan simbol Masonik[1]. Mengenai Kabalah,
Rizki – dengan menggunakan mulut tokoh rekaannya bernama John Grant,
pakar simbologi Universitas George Washington – mendefinisikan Kabalah
sebagai, “...sesuatu yang mengikat Templar dengan kepercayaan Osirian Mesir Kuno...”[2]
Nama
Freemasonry sering dihubungkan dengan masyarakat rahasia yang terdiri
dari orang-orang Yahudi yang memiliki sejumlah rencana dan agenda untuk
menggiring dunia ini dalam agenda mereka. Kalangan Muslim paling
sensitif dan kritis dalam mempersoalkan keberadaan mereka.
Di Indonesia ada beberapa buku utama dari pihak Muslim yang membahas keberadaan Freemasonry al.,
- Sorotan Terhadap Freemasonry: Organisasi Rahasia Yahudi. Disusun oleh LPPA Muhammadiyah Jakarta tahun 1979.
- Freemasonry di Asia Tenggara oleh Abdullah Patani
- Freemasonry in Indonesia from Radermacher to Soekanto, 1762-1961 sebuah paper tipis karya Paul W van der Veur terbitan Ohio University Center for International Studies tahun 1976
- Tarekat Mason Bebas dan Kehidupan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962 karya Th Stevens
- Gerakan Freemasonry (Al Masuniyah)karya Muhammad Shafwat as-Saqa Amini dan Sa’di Abu Habib
- Rahasia Gerakan Freemasonry dan Rotary Club karya seorang ulama Mesir Muhammad Fahim Amin dan diterbitkan oleh Pustaka al-Kautsar.
Ada dua buku yang akhir-akhir ini menjadi rujukan di Indonesia yaitu karya Henry Nurdi dengan judul Jejak Freemason & Zionis di Indonesia[3] dan sebuah novel yang hendak mengungkap simbol-simbol Masonik di Jakarta karya Rizki Rydasmara dengan judul The Jacatra Secret[4].
Ringkasan buku Jejak Freemason & Zionis di Indonesia sbb:
- Pelarangan Presiden Soekarno atas tiga organisasi bernama Vrikjmentselaren -Loge, Moral Rearmemant Movement, Ancien Mystical Organization of Sucen Cruiser (Amorc) dengan nomor 18.1961 dan penulis buku ini menghubungkan ketiga organisasi tersebut dengan gerakan zionis Yahudi Internasional (hal 1-2)
- Mengupas makna Freemason dan Vritjmetselarij dan menghubungkan istilah ini dengan Raja Salomo dan Knight of Templar di Era Perang Salib (hal 8)
- Mengupas simbol-simbol piramida dan All Seeing Eyes (mata yang meihat) sebagai simbol Zionisme (hal 10)
- Mengacu pada buku Tarekat Mason Bebas dan Kehidupan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962 karya Th Stevens yang diterbitkan oleh Sinar Harapan tahun 2004 penulis buku ini menyimpulkan bahwa (1) Yahudi dan Zionis telah memberi pengaruh atas para pendiri bangsa (2) Freemasonry masih berkiprah hingga kini di Indonesia (hal 11-14)
- Penulis buku ini menggambarkan karakteristik Vritjmetselarij berupa pola ibadah dan kegiatan religius non agama Yahudi yag dilaksanakan di loji. Sikap Vritjmetselarij terhadap agama-agama adalah meniadakan perbedaan dan berusaha menyatukannya (hal 17-18)
- Vritjmetselarij dikatakan sebagai kepanjangan tangan Zionisme (hal 27)
- Vritjmetselarij memiliki kaitan dengan gerakan Theosofi pimpinan Madam Blavatsky seorang Yahudi Rusia (hal 36)
- Penulisnya menghubungkan Boedi Oetomo dengan Vritjmetselarij dikarenakan (1) Kongres II Boedi Oetomo di Loji Mataram (2) Kongres Pemuda I di Loji Roederkarten 1926
- Partai Kuomintang disinyalir sebagai kaki tangan Zionis (hal 75-76)
- Mengaitkan tokoh pekabar Injil Jawa di Abad XIX bernama Kiai Sadrach Soeropranoto dengan Vrijmetselarij (hal 103)
- Merujuk buku karya DR. Abdullah Tal yang menulis artikel dalam bahasa Arab, Al Af’al Yahudiyah fi Ma’aqalil Islami mengatakan bahwa Soekarno berasal dari keturunan Yahudi Dunamah di Turki. Penulis buku ini menyimpulkan bahwa Soekarno memiliki sikap mendukung Yahudi dikarenakan beliau pro Komunisme dalam doktrin Nasakomnya (hal 118-119)
- Ada kaitan antara rumusan doktrin Pancasila oleh Soekarno dengan Vrijmetselarij. Terbukti adanya telegram dari Pengurus Besar Provinsial Vrijmetselarij bernama Dr. A.H.J. Lovink yang mengatakan bahwa asas-asas pendirian negara memiliki resonansi dalam asas-asas Tarekat Mason Bebas (hal 117-118)
- Penulis buku ini menghubungkan lambang burung Garuda yang diperkenalkan Soekarno pada tanggal 15 Februari 1950 di Hotel Des Indies dengan lambang Horus dewa Mesir yang kemudian banyak diadatasi menjadi simbol gerakan-gerakan rahasia di bawah Zionisme Yahudi (hal 120-125)
Freemasonry: Definisi, Sejarah, Karakteristik
Freemasonry
adalah organisasi persaudaraan (fraternal organisation) yang muncul
dari asal usul yang tidak jelas yaitu sekitar Abad XVI dan XVII.
Freemasonry sekarang ini muncul dalam beragam bentuk di seluruh dunia
dengan keanggotaan sekitar 6 juta termasuk di Skotlandia dan Irlandia
sebanyak 150.000 dan lebih dari ¼ juta berada di wilayah yuridiksi
Kesatuan Loji Agung Inggris (United Grand Lodge of England) serta
sebanyak 2 juta berada di Amerika Serikat[5]
Persaudaraan
diorganisir secara administratif ke dalam Loji Agung (Grand Lodges)
atau Orient-orient yang masing-masing memerintah berdasarkan wilayah
yuridiksinya yang terdiri dari logji-loji bawahan. Berbagai Loji Agung
mengakui keberadaan satu sama lain atau menolaknya berdasarkan
kesetiaan kepada penunjuk (Loji agung biasanya akan menganggap Loji
Agung lainnya yang berbagi penunjuk yang sama, sebagai anggota tetap
dan mereka yang tidak akan dianggap sebagai bukan anggota atau
penyusup).
Ada
juga anggota-anggota tambahan yang organisasi-organisasinya
berhubungan dengan cabang utama Freemasonry namun dengan adminsitrasi
yang berdiri sendiri. Freemasonry menggunakan ungkapan-ungkapan kiasan
pekerjaan perkakas tukang batu dan perkakas-perkakas lainnya pada latar
belakang kiasan bangunan Bait Suci Salomo, sebagai apa yang digambarkan
baik oleh para anggota Mason maupun pengritiknya, “sebuah sistem
moralitas yang diselubungi dalam kiasan dan gambaran simbolik”[6].
Dari
definisi dan deskripsi di atas kita mendapatkan beberapa kata kunci
penting yaitu “persaudaraan”, “perkumpulan rahasia”, “sarat dengan
tanda simbolik”, “anggota tersebar luas di berbagai negara”.
Sejarah Singkat
Asal
usul dan sejarah awal perkembangan Freemasonry merupakan persoalan
yang masih menjadi perdebatan dan dugaan. Sebuah puisi yang dikenal
dengan sebutan Regius Manuscript yang diperkirakan dari tahun
1390 merupakan naskah Masonik paling tua[7]. Ada bukti untuk menduga
bahwa sudah ada loji Masonik di Skotlandia pada awal abad XVI. Ada juga
referensi kehadiran loji di Inggris pada pertengahan Abad XVII.
Loji Agung pertama adalah Loji Agung Inggris
(Grand Lodge of England - GLE) yang didirikan pada tgl 24 Juni 1717
saat empat Loji London bertemu untuk makan malam bersama. Ini kemudian
berkembang secara cepat ke dalam badan pengaturan dimana banyak
Loji-loji Inggris bergabung. Namun demikian beberapa loji marah atas
beberapa tindakan modernisasi yang disahkan oleh GLE seperti
pembentukan Derajat Tiga (Third Degree) dan membentuk Loji Agung tandingan pada tanggal 17 Juli 1751yang mereka namakan Loji Agung Kuno Inggris (Antient Grand Lodge of England). Keduanya berlomba memperebutkan kekuasaan yaitu Modern dan Antient atau Ancient (Kuno), sampai kemudian keduanya bersatu kembali pada tanggal 23 November 1813 dengan nama Kesatuan Loji Agung Inggris (the United Grand Lodge of England - UGLE)[8]
Berturut-turut
pada tahun 1725 dibentuklah Loji Agung Irlandia dan pada tahun 1736
dibentuklah Loji Agung Skotlandia. Freemasonry kemudian disebarluaskan
ke Amerika Utara pada tahun 1730-an baik oleh loji Antient maupun Modern. Setelah Revolusi Amerika, dibentuklah Loji Agung Amerika di masing-masing negara.
Beberapa
orang mengagas untuk membentuk Loji Agung Amerika Serikat dengan
George Washington (anggota Loji Virginia) sebagai Guru Agung (Grand
Master) pertama namun gagasan tersebut hanya berusia pendek. Beberapa
Loji Agung di Amerika Serikat tidak berkeinginan mengurangi pengaruh
kekuasaan mereka terhadap pembentukan loji tersebut.
Sekalipun
ada istilah Modern dan Antient namun tidak ada perbedaan signifikan
yang dikerjakan oleh Freemasonry. Beberapa sisa-sisa perpecahan ini
masih dapat dilihat dalam beberapa nama loji seperti F.& A.M.
menjadi Free and Accepted Masons dan A.F.& A.M. menjadi Antient Free and Accepted Masons.
Yuridiksi paling tua di benua Eropa didirikan tahun 1728 dengan nama Bintang Timur Agung Prancis
(the Grand Orient de France - GOdF). Namun demikian kebanyakan
yuridiksi yang berbahasa Ingris memutuskan hubungan resmi dengan GOdF
sekitar tahun 1877 , ketika GodF membuang persyaratan anggota yang
memiliki kepercayaan pada Tuhan sehingga dengan cara demikian menjadikan
mereka Atheis. The Grande Loge Nationale Française (GLNF)
sekarang ini hanyalah Loji Agung Prancis yang masih memiliki hubungan
keanggotaan persahabatan dengan UGLE dan banyak yuridiksi konkordant
seluruh dunia.
Di
hampir seluruh dunia kebanyakan menghubungkan diri mereka dengan gaya
UGLE sekalipun dengan beberapa perbedaan yang masih dipertahankan.
Struktur Organisasi
Loji
Agung dan Loji Bintang Timur berdiri sendiri dan memerintah anggota di
mana Masonik berada di setiap kota besar, kota kecil maupun wilayah
geografis tertentu. Tidak ada satu pengaruh yang memimpin Freemasonry
di seluruh dunia. Hubungan dinatara masing-masing yuridiksi hanyalah
didasarkan pada pengakuan yang timbal balik belaka[9].
Loji Masonik
Loji,
merupakan unit organisasi dasar dari Freemasonry. Setiap loji harus
memiliki surat perintah atau Piagam yang dikeluarkan oleh Loji Agung
yang memberikan kuasa untuk melakukan pertemuan dan pekerjaan.
Barangsiapa yang tidak memiliki kelengkapan tersebut maka dianggap
sebagai Klandestine atau pertemuan gelap.
Tiap-tiap
loji harus memelihara pertemuan rutin di tempat yang sudah ditetapkan
dan diumumkan. Mereka yang ingin bergabung menjadi anggota hanyalah
mereka yang telah diinisiasi (ditahbiskan) di loji dimana dia brjanji
untuk menjadi anggota selama hidupnya. Guru Mason dapat mengunjungi
tiap-tiap loji yang berada dibawah yuridiksinya yang mengadakan
persahabatan dengannya. Kebanyakan loji terdiri dari para Mason dengan
latar belakang beragam yang saling berbagi keperluan. Da juga Loji Riset
dimana para anggotanya merupakan Guru Mason yang interest dengan Riset
yang berkaitan dengan Mason (baik sejarah maupun filsafat).
Kaum
Freemason meluruskan istilah pertemuan sebagai Loji dan bukan di dalam
Loji karena istilah Loji menunjung pada lebih dari beberapa orang yang
berkumpul dibandingkan tempat itu sendiri. Namun demikian dalam
penggunan bersama, pemikiran dasar Masonik terkadang disebut sebagai
Loji dan bangunan Masonik biasanya disebut dengan Bait atau Kuil[10].
Tingkatan
Ada tiga tingkatan Keahlian (Craft) atau Loji Biru (Blue Lodge) dari Freemasonry yaitu:
- Entered Apprentice – Tingkatan inisiasi atau penahbisan seseorang menjadi anggota Freemasonry
- Fellow Craft – Tingkatan menengah
- Master Mason – Tingkatan ketiga dimana sudah mulai banyak terlibat dalam banyak aspek dari kegiatan Freemasonry
Dalam
beberapa wilayah khususnya mereka yang berada di benua Eropa, para
Freemasonry bekerja melalui berbagai tingkatan yang diminta untuk
memnyiapkan sejumlah paper yang berkaitan dengan sejumlah topik filsafat
dan menyajikan paper tersebut dalam loji terbuka. Ada sejumlah
literatur yang berlimpah dari paper-paper Masonik baik majalah dan
penerbitan yang berkisar dari abstraksi yang aneh – yang mengandung
berbagai nilai yang beraneka ragam mengenai konsep spiritual dan
pelajaran moral - sampai kepada kajian serius mengenai sejarah dan
filsafat yang dikaitkan dengan kegiatan akademis[11].
Tanda dan Lambang
Para
anggota Freemason menggunakan sejumlah tanda-tanda isyarat berupa
cengkaraman atau tanda-tanda ayunan tangan serta kata-kata sebagai
prasyarat masuk dalam pertemuan-pertemuan dan identitas sah para
pengunjung.
Namun
sekarang para pengunjung yang tidak dikenal perlu mengeluarkan
sertifikat, kartu bea atau sejumlah dokumen keanggotaan untuk menambah
pada pengetahuan mengenai tanda-tanda atau pasword[12].
Ritual dan Kepercayaan
Para
anggota Mason mengadakan pertemuan dengan mempergunakan format ritual.
Tidak ada satu ritual yang baku dan masing-masing wilayah bebas untuk
menetapkan atau tidak menetapkan ritual milik mereka sendiri. Namun
demikian ada kesamaan yang tetap ada diantara berbagai wilayah
tersebut. Kesamaan itu adalah penggunaan simbol arsitek alat kerja para
tukang batu Abad Pertengahan. Simbol ini mengajarkan mengenai moral dan
etika dari sebuah prinsip yaitu “persaudaraan cinta, pembebasan dan
kebenaran” atau dalam bahasa Prancis "Liberty, Equality, Fraternity”
yang artinya “Kebebasan”, “Kesetaraan”, “Persaudaraan”.
Dua
simbol prinsipil yang selalu dtemukan dalam tiap loji adalah jangka
dan kompas. Beberapa loji menjelaskan arti alat-alat tersebut sbb: Para
Mason harus mengukur tindakannya dengan jangka kebaikan dan belajar
untuk membatasi keinginan mereka serta menjaga hasrat mereka dengan
tidak melampui batas terhadap semua umat manusia. Namun demikian
sebagaimana Freemasonry bersifat non dogmatik maka tidak ada penafsiran
umum terhadap alat-alat tersebut (Jangka dan Kompas) yang dipergunakan
oleh Freemasonry secara keseluruhan.
Para
calon yang akan menjadi anggota Freemasonry perlu menyatakan dirinya
terhadap kepercayaan akan adanya “Keberadaan Tertinggi” (Supreme
Being). Namun demikian para calon anggota tidak akan ditanyai
penjelasan atau penafsiran mereka mengenai apa yang disebut dengan
“Keberadaan Tertinggi”. Mengenai diskusi politik dan keagamaan dilarang
di dalam loji Masonik sehingga para Mason tidak akan diletakkan pada
situasi untuk membenarkan penafsiran pribadinya. Oleh karena itu
pengertian mengenai “Keberadaan Tertinggi” dapat bermakna Trinitas
Kristen bagi para Mason yang beragama Kristen atau Allah Islam bagi
seorang Mason yang beragama Islam. Atau Para Brahman bagi para Mason
yang beragama Hindu dst. Sementara kebanyakan para Mason akan menyamakan
begitu saja istilah “Keberadaan Tertinggi” sebagai Tuhan namun banyak
juga yang mempertahankan penafsiran filsafat yang rumit mengenai
istilah tersebut.
Dalam
ritual tersebut “Keberadaan Tertinggi” dianggap sebagai “Arsitek Agung
Alam Semesta” yang berkaitan dengan penggunaan simbol arsitek dalam
tubuh organisasi Freemasonry[13].
Oleh
karenanya sukar mengidentifikasi sepenuhnya ritual Freemasonry ini
apakah sepenuhnya bersumber dari agama pagan atau berasal dari
agama-agama tertentu. Mereka lebih membuat pernyataan universalitas atau
sebuah gejala dalam sebuah agama khususnya Tuhan yang digantikan
dengan istilah “The Supreme Being”.
Sikap
universalitas terhadap Kitab Suci agama-agama diperlihatkan dalam
salah satu artikel yang dikelola sebuah situs internet Freemason
dijabarkan megenai ritual Freemason sbb: “If the Holy Book within
your religion is the Torah, the Veda, the Koran or any other of the Holy
Books within the major religions of the world, (for which I have not
yet written a page), Freemasonry's non-sectarian (no single religion)
teachings also wholly embrace each of these religions”[14]
(Jika Kitab Suci yang Anda miliki adalah Torah atau Veda atau Qur’an
atau Kitab Suci lainnya [yang mana saya belum menuliskan dalam halaman
ini0, maka Freemasonry sesungguhnya pengajarannya non sektarian (tidak
memihak salah satu agama) juga meliputi seluruh agama-agama).
Bahkan
mereka pun meyakini bahwa Kitab Suci yang dipercaya banyak orang
Kristen pun diklaim sebagai sumber keimanan mereka terkhusus bagi
mereka yang memiliki latar belakang keagamaan Kristen sebagaimana
kutipan tanya jawab berikut:
Q:
Why is a basic understanding of Bible genealogy
important to a Freemason, today? (mengapa pemahaman dasar mengenai asal usul Kitab Suci Torah dan Injil sangat penting bagi kaum Freemason sampai hari ini?)
A: The reason is that Freemasonry has biblical foundations (alasannya karena Freemasonry memiliki landasan dalam Kitab Suci Torah dan Injil)
Q: Is a Freemason Bible any different than a regular Bible? (Apakah Kitab Suci Freemason berbeda dengan Kitab Suci Kristen lainnya)
A: No. (Tidak)
....Much of Freemasonry is based upon biblical scripture and biblical characters[15] (Kebanyakan Freemasonry didasarkan pada Kitab Suci Kristen dan karakter-karakter yang terkandung di dalamnnya)
Bahkan lambang All Seing Eye
(Mata yang melihat kemanapun) diklaim sebagai simbol bersama yang
diwarisi peradaban kuno maupun agama-agama sebagaimana dikatakan dalam
artikel sbb: “Both the Hebrews and Egyptians appear to have derived
the use of the Masonic Eye from the natural inclination of figurative
minds to select a human organ as the symbol of its closest matching
function...much as the foot denotes swiftness, the arm, strength and
the hand, fidelity”[16] (Baik orang-orang Ibrani dan Mesir
nampaknya memperoleh pemakaian lambang Mata Mason dari kecenderungan
alamiah pemikiran simbolik untuk memilih salah satu bagian tubuh
manusia sebagai lambang yang menghubungkan secara dekat dengan
fungsinya...seperti kaki melambangkan kecepatan dan jemari sebagai
lambang kekuatan serta tangan sebagai lambang ketaatan atau kesetiaan).
Russ Wise mengulas dalam artikelnya dengan judul, Freemasonry And Christian Church bahwa
para pemimpin Masonik dari Abad XVIII-XIX mendasarkan pemahaman
Masonik mereka pada Kitab Suci Kristen seperti Rev. James Anderson,
William J. Hughan, William Hutchinson, Rev. George Oliver[17]. Bahkan
tokoh Great Awakening II yaitu Charles G. Finney pernah tergabung menjadi anggota Freemasonry sebelum dia menjadi tokoh Kristen.
Dalam buku berjudul The Memoirs of Charles G. Finney, The Complete Restored Text,
oleh Garth Rosell dan Richard Dupuis dikatakan bahwa Finney pernah
menjadi anggota perkumpulan rahasia Fremasonry tingkat 3 selama 8 tahun
namun kemudian dia meninggalkannya[18].
Finney pernah mengatakan demikian, "I
soon found that I was completely converted from Freemasonry to Christ,
and that I could have no fellowship with any of the proceedings (cara kerja) of the lodge. Its oaths appeared to me to be monstrously profane (sangat duniawi) and barbarous."[19]
(Segera saya mendapatkan bahwa saya harus bertobat dari Freemasonry
kepada Mesias dan saya tidak dapat melakukan persekutuan dengan berbagai
cara kerja loji. Sumpah Freemasonry nampak bagiku menjadi seperti
sangat duniawi dan barbarik). Finney mendapati bahwa organisasi ini
sangat berbahaya dan menentang pemerintahan terbukti dengan dugaan
keterlibatan organisasi ini dalam pembunuhan William Morgan[20].
Finney
secara luas menuliskan perihal Freemasonry, dan dia menjadi pelawan
yang kokoh. Ada sekitar 200 surat terkait Masonrydalam artikel-artikel
pribadinya dan diapun menerbitkan buku dengan judul The Character, Claims, and Practical Workings of Freemasonry pada tahun 1869[21].
Kembali
kepada artikel Russ Wise. Beliau menjelaskan bahwa sejak Abad 20
hingga sekarang ini terjadi pergeseran dan dikuasai oleh para pemikir
okultis (sihir, magis) seperti Albert Pike. Beliau mengatakan sbb: “As
the evolution of modern Freemasonry took place over a period of
several hundred years, it continued to be influenced by those who held
an occultic world view. For them, the Craft was a revival of the
ancient mysteries”[22]( evolusi modern Freemasonry mengambil alih
selama lebih dari beberapa periode tahun kemudian itu dilanjutkan oleh
mereka yang memiliki pemahaman mengenai okultisme).
Konsep-konsep
mistik dan magis serta agama misteri dimasukkan dalam berbagai buku
Albert Pike. Lambang ular menempati peranan penting. Dalam bukunya yang
terkenal, Morals And Dogma dia menyatakan bahwa Freemasonry identik dengan Agama Misteri kuno[23].
Dalam bukunya yang lain yaitu Knight of the Brazen Serpent dikatakan: "The
serpent entwined around the egg, was a symbol common to the Indians,
the Egyptians, and the Druids. It referred to the creation of the
Universe" [24] (ular yang melilit dirinya di sekeliling telur
merupakan simbol umum bagi orang-orang india dan Mesir serta Druid. Itu
menunjuk pada penciptaan dunia).
Freemasonry pun mengadaptasi lambang Ouroboros. Dalam salah satu buku dengan judul Magic Symbol dijelaskan makna Ouroboros sbb: "This
snake, sometimes called the Ouroboros, is a symbol of Time, from which
alone Wisdom springs. The snake encircles the two symbols of the
extremes of created life -- the child and the death-symbol of the skull.
Between them, the child and skull are intended to symbolize the
'beginning and then end.' As a whole, the emblem may be interpreted as
meaning, 'In the end, is my beginning', or 'The End is Found in the
Beginning', which is approximately what the Latin around the circle
means"[25] (Ular ini terkadang disebut dengan Ouroboros
adalah lambang Waktu dari mana Hikmat berasal. Ular melingkari dua
simbol kehidupan yang ekstim yaitu anak dan kematian yang disimbolkan
dengan tengkorak. Diantara mereka, anak dan tengkorak, melambangkan
permulaan dan akhir. Secara keseluruhan lencana berisi lambang tersebut
dapat diartikan ‘dalam akhir inilah permulaan saya’ atau ‘yang akhir
ditemukan di permulan’ demikian kira-kira maknanya dalam bahasa Latin
yang mengelilingi lencana tersebut).
Knight of Templar: Definisi, Sejarah, Karakteristik
Nama asli Knight of Templar adalah The Poor Fellow-Soldiers of Christ and of the Temple of Solomon (Latin: Pauperes commilitones Christi Templique Solomonici) atau Order of the Temple (Prancis: Ordre du Temple or Templiers).
Didirikan oleh Roma Katolik tahun 1129 dan bukan hanya berfungsi
sebagai prajurit dalam masa Perang Salib namun sebagai ordo yang
bergerak dibidang sosial dan keuangan yang dikelola oleh mereka yang
tidak terlibat dalam peperangan. Cara ini merupakan bentuk awal dari
perbankan modern[26].
Mereka
memiliki pakaian khas berupa mantel berwarna putih dengan salib
berwarna merah. Mereka banyak telibat membuat benteng-benteng di
sepanjang Eropa.
Keberadaan
prajurit Templar erat kaitannya dengan Tanah Suci Yerusalem. Ketika
Tanah Suci di Yerusalem jatuh ke tangan Muslim maka keberadaan Templar
semakin surut pengaruhnya. Dikarenakan keterlibatan mereka dalam upacara
religius rahasia maka keberadaan mereka pada tanggal 13 Oktober 1307
dimusnahkan oleh Raja Philip IV dari Prancis dengan cara dibakar dan
disalib. Kegiatan rahasia Templar dijadikan alasan Raja Philip IV yang
berhutang uang pada Templar untuk melenyapkan keberadaan mereka. Pada
tahun 1312 Paus Klement V membubarkan ordo ini dan menyatakannya
sebagai terlarang. Namun sejak itu banyak sekali infrastruktur Eropa
lenyap secara misterius. Peristiwa ini menimbulkan spekulasi dan
berbagai rumor.
Ketika
tahun 1099 pasukan Perang Salib berhasil menguasai Yerusalem, kondisi
Yerusalem belum sepenuhnya terkendali dan aman. Masih banyak ditemui
terjadinya perampokan dan pembunuhan terhadap para peziarah terutama di
garis pantai Yaffa menuju Yerusalem. Hal ini mendorong mantan prajurit
Perang Salib pertama dari Prancis bernama Hugues de Payens and
saudaranya bernama Godfrey de Saint-Omer mengusulkan pembentukan
ordo biara yang menjaga dan mengawal para peziarah. Raja Baldwin II
menyetujui permintaan mereka dan memberikan sebuah tempat untuk markas
yaitu di Bukit Bait Suci dimana Masjid Al Aqsa berdiri. Para prajurit
perang salib menamai Masjid Al Aqsa sebagai Bait Suci Salomo. Karena
lokasi markas mereka berada di wilayah Bait Suci Salomo tersebut maka
mereka memberikan nama mereka dengan julukan The Poor Fellow-Soldiers of Christ and of the Temple of Solomon.
Keberadaan mereka disuplai oleh sumbangan kerajaan. Mereka hanya
memiliki sembilan pasukan dengan simbol prajurit mengendarai seekor kuda
sebagai lambang kemiskinan dan kemurnian.
Bernard de Clairvaux pada tahun 1135 dalam bukunya De Laude Novae Militae—In Praise of the New Knighthood
dan mengatakan bahwa prajurit Templar tidak memiliki rasa gentar
karena mereka berjuang dengan senjata iman sebagaimana mereka memiliki
proteksi atas tubuh mereka berupa lapis baja. Ini merupakan dua senjata
sehingga tidak perlu takut akan keberadaan satan maupun manusia.
Kondisi
kemiskinan prajurit Templar tidak berlangsung lama sejak Bernard de
Clairvaux yang adalah kemenakan André de Montbard membela keberadaan
prajurit Templar dan kepentingan mereka sehingga akhir pada tahun 1129
melalui Konsili Troyes keberadaan prajurit Templar berubah menjadi
organisasi yang kaya dan bergerak dibidang sosial. Mereka menerima
banyak tanah, bangunan serta anak-anak bangsawan yang siap membela
kepentingan Tanah Suci. Keuntungan lainnya pada tahun 1139 Paus Inocent
II mengeluarkan bula Omne Datum Optimum yang membebaskan mereka
dari kewajiban hukum lokal. Konsekwensi logisnya prajurit Templar bisa
bepergian leluasa tanpa dibatasi oleh wilayah dan kewajiban membayar
pajak kecuali terhadap Paus.
Saat
Perang Salib berlangsung mereka memainkan peranan kunci dalam
penentuan kemenangan peperangan. Saat prajurit perang salib bertempur
melawan pasukan Sultan Saladin yang berjumlah 26.000 maka prajurit
Templar menyediakan kuda perang dan menolong 500 prajurit perang salib
untuk mendapatkan kemenangannya pada perang Montgisard tahun 1177.
Sekalipun
prajurit Templar bercorak militer namun banyak dari mereka yang tidak
terlibat pertempuran. Mereka inilah yang telibat dalam pengelolaan
inrastruktur. Sekalipun mereka disumpah untuk hidup miskin namun mereka
kerap mendapatkan perhatian atas kemakmuran mereka melampui sumbangan
yang diberikan. Bahkan para bangsawan yang terlibat perang salib kerap
menitipkan perbendaharaan mereka yang berharga kepada prajurit Templar.
Akibat akumulasi keuntungan ini maka pada tahun 1150 prajurit Templar
membuat sebuah mekanisme manajemen baru yang kelak menjadi pola bagi
perbankan modern dan juga munculnya surat cek. Mereka mengeluarkan letter of credit
kepada para peziarah yang menitipkan barang-barangnya pada mereka.
Mereka akan mengeluarkan dokumen yang memiliki nilai seharga dengan
barang yang disimpan sehingga dapat dipergunakan saat berada di Tanah
Suci.
Gabungan
antara sumbangan kerajaan dan gereja serta bisnis yang mereka kelola
membuat prajurit Templar membangun jejaring keuangan yang melintasi
Eropa hingga Timur Tengah. Mereka banyak menerima sebidang tanah,
membangun gereja dan kastil. Merekapun terlibat dalam memproduksi
barang dan melaksanakan ekspor impor, menguasai pulau Cyprus menjadi
milik mereka, memiliki jumlah konvoi kapal laut yang banyak. Tidak dapat
disangkal bahwa pada zamannya prajurit Templar merupakan korporasi
multinasional yang pertama.
Namun
kejayaan prajurit Templar menjadi surut menjelang pertengahan Abad XII
dikarenakan kekuatan pasukan Muslim dibawah pimpinan Sultan Saladin
semakin solid. Belum lagi konflik diantara faksi-faksi Kristen
memperlemah kedudukan mereka di Yerusalem. Prajurit Templar sendiri
berselisih dengan the Knights Hospitaller dan the Teutonic Knights.
Setelah berbagai kampanye yang gagal termasuk dalam peperangan sengit
yaitu perang Horn di Hattin maka pada tahun 1187 Yerusalem jatuh ke
tangan Sultan Saladin. Tahun 1129 prajurit perang salib berhasil merebut
Yerusalem tanpa bantuan Templar. Namun hanya berlangsung singkat
karena pada tahun 1244 pasukan Khwarezmi Turki merebut kembali dan
bangsa Barat tidak pernah memiliki kembali Yerusalem sampai tahun 1917
Inggris berhasil merebut dari pemerintahan Ottoman Mesir.
Peristiwa
ini memaksa ksatria Templar memindahkan markasnya ke utara yaitu
pelabuhan Acre namun pada tahun 1291 mereka kehilangan wilayah tersebut
dan diikuti dengan lepasnya Tortosa (sekarang Syria) dan Atlit.
Kemudian mereka mendirikan markas di Limmasol di pulau Ciprus dan
membentuk pasukan kecil di pulau Arwad. Tahun 1300-an mereka berusaha
untuk berkolaborasi dengan pasukan Mongol melalui penyerbuan baru ke
pulau Arwad. Sekitar 1302-1303 ksatria Templar pulau Arwad dan jatuh ke
tangan orang-orang Mamluk Mesir. Dengan jatuhnya pulau tersebut ke
tangan musuh maka prajurit perang salib kehilangan pijakan terhadap
Yerusalem.
Sekalipun
dukungan finansial terhadap ksatria Templar merosot namun mereka masih
tetap dapat menjalankan bisnis mereka di sepanjang wilayah Eropa.
Tahun 1305 Paus Klement V yang tinggal di Prancis mengirim surat kepada
Jacques de Molay Grand Master Templar dan kepada Fulk de Villaret
Grand Master Hospitaller agar meleburkan diri. Tanpa meminta
persetujuan keduanya maka tahun 1306 Paus memanggilk keduanya. Tahun
1307 hanya de Molay yang datang sementara de Villaret tidak bisa datang.
Namun de Molay dan Paus Klemen V telah mendiskusikan terlebih dahulu
persoalan pengusiran Templar. Sekalipun keputusan tersebut keliru namun
Paus Klemen V telah menulis surat kepada Raja Philip IV di Prancis
untuk membantu melakukan investigasi. Namun Philip memanfaatkan
momentum tersebut untuk memusnahkan ksatria Templar karena dia memiliki
hutang teramat banyak kepada Templar ditambah lagi sejumlah rumor yang
beredar mengenai Templar[27].
Tanggal
13-13-1307 Raja Philip menangkap de Molay dan memenjarakan ksatria
Templar Prancis lainnya. Surat penangkapan dimulai dengan kata-kata: "Dieu n'est pas content, nous avons des ennemis de la foi dans le Royaume"
(Tuhan tidak berkenan. Kami memiliki musuh-musuh iman di kerajaan
ini). Ksatria Templar dibebani tuntutan al., penyembahan berhala,
upacara rahasia, kemurtadan, ritual cabul, homoseksualitas, dll.
Berbagai pengakuan atas tuntutan tersebut dilakukan dibawah ancaman dan
pembakaran sehingga menyebabkan berbagai skandal di Paris. Setelah
peristiwa tersebut maka pada tanggal 22-11-1307 Paus Klemen V
mengeluarkan bula Pastoralis Praeeminentiae dan memerintahkan seluruh kerajaan Kristen menangkap ksatria Templar dan menyita harta mereka[28].
Paus
Klemen memberikan kesempatan kepada ksatria Templar untuk membela diri
untuk memisahkan mana yang bersalah dan mana yang tidak bersalah.
Namun tahun 1310 Raja Philip mengabaikan ketentuan tersebut dan
membakar banyak sekali ksatria Templar di tiang gantungan. Paus Klemen V
mengeluarkan bula tahun 1312 dengan nama Vox in excelso yang memerintahkan pelarangan ordo ini dan Ad providam yang berisikan penyitaan aset Templar ke Hospitaller.
Jacques
de Molay dan Geoffrey de Charney yang semula mengakui kesalahan di
bawah paksaan sekarang menarik kembali pernyataan mereka. Akhirnya
kedua orang tersebut dituduh kambuh sifat bidatnya maka dibakar.
Keduanya menjelang kematian tetap menyangkali semua tuduhan yang
dialamatkan pada mereka dan menjelang kematiannya mereka tetap
menegadahkan wajah kearah Katedral Notre Dame dan mengangkat tangan
berdoa. Legenda menyatakan (sebagaimana tertulis dalam perkamen) bahwa
saat dibakar pada tanggal 18-3-1314, Jacques de Molay berkata dari dalam
api sbb: "Dieu sait qui a tort et a pëché. Il va bientot arriver malheur à ceux qui nous ont condamnés à mort"
(Tuhan mengetahui siapa yang bersalah dan siapa yang berdosa. Segera
sebuah malapetaka akan dialami atas mereka yang menuntut kematian kami).
Satu bulan kemudian Paus Klemen meninggal dan menjelang akhir tahun
Raja Philip tewas melalui sebuah kecelakaan saat berburu).
Setelah
kematian pemimpinya banyak dari ksatria Templar yang tersisa terpikat
untuk bergabung ke Knight Hospitaller, sebagian ada yang pensiun dan
hidup damai sementara yang lainnya mengungsi ke wilayah yang terbebas
dari pengaruh kepausan yaitu Skotlandia dan mereka membentuk ordo
Knight of Christ.
Pada tahun 2001 sebuah dokumen yang disebut dengan Chinon Perkamen
ditemukan di perpustakaan arsip rahasia Vatikan yang disimpan secara
keliru di tahun 1628. Dalam dokumen tersebut berisikan upaya Templar
untuk meminta pengampunan dan penghapusan kesalahan yang berkaitan
dengan bidat yang dilakukan Paus Klemen pada tahun 1308 sebelum secara
formal dilarang pada tahun 1312.
Posisi
Roma Katolik saat ini menganggap keputusan Paus Klemen sebagai tidak
adil. Tidak ditemukan kesalahan yang berarti terhadap Ordo tersebut.
Namun karena tekanan skandal publik dan besarnya pengaruh Raja Philip,
maka keputusan tidak adil tersebut dimungkinkan terjadi.
Apakah Knight of Templar Identik Dengan Freemasonry dan Kabalah?
Dikarenakan
berbagai ritual rahasia yang melingkupi sejarah Ksatria Templar dan
berbagai upaya pemusnahan keberadaan mereka Raja Philip IV dari Prancis
dan Paus Klemen V maka berbagai spekulasi dan dongeng beredar dengan
menghubung-hubungkan keberadaan Ksatria Templar dengan keberadaan
Freemasonry. Pada Abad XVIII sejumlah organisasi Freemasonry
menghubungkan lambang dan ritual mereka dengan Ksatria Templar. Namun
sebenarnya tidak ada hubungan yang membuktikan adanya keterkaitan
historis antara Ksatria Templar yang dimusnahkan keberadaannya di Abad
XIV dengan keberadaan Freemasonry yang lahir disekitar Abad XVIII.
Ksatria Templar mulai dihubung-hubungkan dengan keberadaan Freemasonry dimulai dari novel Abad XIX seperti Ivanhoe, Foucault's Pendulum, dan di Abad XXI The Da Vinci Code karya Dan Brown dan berbagai film modern seperti National Treasure serta Indiana Jones and the Last Crusade, bahkan permainan video dengan judul Broken Sword and Assassin's Creed.
Rizki
Rydasmara terpengaruh banyak dengan novel Da Vinci Code nya Dan Brown
sehingga mempercayai begitu saja keberadaan Biarawan Sion yang turut
melahirkan Ksatria Templar. Berikut kutipan jawaban Angelina Dimitrea
kepada DR. John Grant saat menjelaskan asal usul Ksatria Templar dan
hubungannya dengan Kabalah, “Ya, John. Ksatria Templar memang lahir dari rahim para Biarawan”[29]. Sementara Dan Brown sendiri banyak mendasarkan buku Holy Blood, Holy Grail karya Michael Baigent, Richard Leigh, Henry Lincoln.
Priory of Sion
(Biarawan Sion) menurut The Da Vinci Code, adalah salah satu
masyarakat rahasia yang msih ada sampai sekarang. Organisasi inilah
yang diberi tanggung jawab untuk menjaga rahasia Cawan Suci, dimulai
pada tahun 1099 saat Knight of Templar menemukan dokumen yang telah
lama hilang di bawah reruntuhan Bait Salomo.
Brown bergantung pada buku terbitan 1982, Holy Blood, Holy Grail untuk mendapatkan informasi tentang Priory of Sion. Sementara penulis Holy Blood, Holy Grail bergantung
pada dokumen yang disediakan bagi mereka oleh Pierre Plantard, seorang
Prancis Anti Semit yang menghabiskan waktu di penjara karena penipuan
pada tahun 1953.
Plantard dan tiga orang temannya mendirikan sebuah klub sosial kecil yang pada tahun 1954 disebut Priory of Sion,
mengambil nama dari sebuah gunung dekat situ. Tujuan klub tersebut
adalah meningkatkan jumlah rumah berbiaya murah di Prancis. Klub ini
bubar tahun 1957 tetapi Plantard mempertahankan nama ini. Sepanjang
tahun 1960-an dan 1970-an, Plantard menciptakan serangkaian dokumen yang
membuktikan adanya garis darah dari Maria Magdalena, melalui raja-raja
di Perancis, sampai pada Pierre Plantard. Dia mulai mempergunakan nama
Plantard de Saint-Clair berkata bahwa marga Saint-Clair adalah
keturunan langsung dari Yesus dan Maria.
Pada
tahun 1993, nama Plantard sekali lagi muncul berkaitan dengan satu
skandal politis yang melibatkan seorang teman dekat presiden Perancis
waktu itu, Francois Mitterand. Plantard telah, di dalam salah satu
daftar terdokumentasi Priory of Sion, memasukkan nama Roger
Patrice Pelat sebagai seorang Grand Master. Saat dipanggil kehadapan
pengadilan untuk bersaksi, Plantard, di bawah sumpah mengakui bahwa dia
telah membuat sendiri seluruh skema Priory of Sion[30].
Kabalah: Definisi dan Sejarah serta Karateristik
Apakah sebenarnya Kabalah itu? Kabalah didefinisikan sbb:
“Disiplin dan sekolah pemikiran mengenai dan yang berkaitan dengan
aspek mistis dari Rabinik Yudaisme. Kabalah adalah sistem yang
sepenuhnya bersifat teosofis dan muncul pada Abad XI-XII Ms di Prancis
Selatan dan Spanyol dan dituangkan kembali pada Abad XVI Ms di masa
Kaisar Otomman di Palestina meskipun memasukkan bentuk-bentuk mistik
Yahudi awal. Kemudian Kabalah menjadi landasan mendasar bagi
perkembangan mistik Yahudi dikemudian hari. Kabalah adalah seperangkat
pengajaran esoteris yang bermaksud menjelaskan hubungan antara Pencipta
yang kekal dan misteri dengan ciptaannya yang fana dan terbatas” [31].
Mengenai asal usul Kabalah dijelaskan: “Asal usul istilah Kabalah sendiri tidak diketahui dan menjadi perdebatan sejak pemikir Yahudi Solomon ibn Gabirol (1021–1058) sampai penganut Kabalah Spanyol di Abad XIII bernama Bahya ben Asher.
Sekalipun istilah tersebut telah dipergunakan dalam banyak dokumen
keagamaan dari Abad II Ms sampai hari ini, namun istilah Kabalah telah
menjadi pengambaran utama bagi pengetahuan dan praktek esoteris bercorak
Yahudi. Literatur Yahudi yang dipergunakan sebagai dasar pengembangan
pemikiran Kabalah, berkembang melalui tradisi teologi yang dapat
dikenali dalam berbagai sekolah dan langkah-langkah bertingkat.
Literatur ini meliputi karya awal dari Abad I-II Ms (seperti Sefer
Hekhalot dan Sefer Yetsirah) dan literatur modern awal seperti tulisan
dari Safed di abad XVI (karya Ishak Luria) serta karya Eropa Timur Abad
XVIII (Khasidiq baru)”[32] .
Dari
aspek definisi dan asal usul, ternyata tidak ada kaitan historis
antara Kabalah dan Freemasonry. dSekalipun Freemasonry berbicara
perihal simbol-simbol mistis dan magis namun berbeda dengan Kabalah
karena Kabalah berakar pada Yudaisme yang setara dengan penggalian aspek
esoteris dalam agama-agama lain seperti Tasawuf dalam Islam,
Kharismatik dalam Kekristenan, Hesykiasme dalam gereja Ortodok, dll.
Mendefinisikan
Kabalah sebagai Mistik Yahudi, terlalu menyempitkan essensi Kabalah.
Kabalah lebih luas dari sekedar mistik dan perihal supranatural.
Kabalah adalah pendalaman aspek esoteris untuk menghayati hubungan
dengan Tuhan secara personal. Kabalah setara dengan Tasawuf dalam Islam
atau Hesykiasme dalam Gereja Ortodok dimana istilah-istilah tersebut
mewakili sebuah kerinduan untuk menghayati Tuhan secara esoteris (aspek
pendalaman batin).
Ada dua kata kunci yang khas dalam ajaran Kabalah yaitu Ein Sof dan Sefirot.
Torah mengajarkan bahwa YHWH adalah kekal (Ul 33:27). Dari sini kita
memahami bahwa YHWH adalah tak terhingga atau tak terbatas. Dalam
mistisisme Yahudi istilah Eyn Sof digunakan untuk menerangkan YHWH sebagai yang kekal, tak terhingga dan tak terbatas. Eyn adalah kata Ibrani yang berarti tidak adaatau tanpa, sementara Sof berarti akhir, batas, atau definisi. Jadi YHWH adalah Eyn Sof,
YHWH adalah tidak terdefinisi. Hal ini menciptakan suatu persoalan.
Pada saat kita berusaha menerangkan YHWH, kita terdorong untuk
memberikan-Nya suatu definisi sehingga kita berbicara di luar konteks Eyn Sof. Tidak ada satu pun cara bagi manusia untuk menerangkan Eyn Sof,
menerangkan YHWH, apalagi dengan kapasitas daya pikir kita sebagai
makhluk ciptaan-Nya. YHWH senantiasa tidak dapat ditangkap oleh
pemikiran manusia. Sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan untuk
itu.
Karena Eyn Sof
tidak dapat diterangkan dengan sifat apapun, dalam mistisisme Yahudi
keilahian-Nya diterangkan oleh sepuluh Sefirot (yang bercahaya) yang
memancar keluar dari Eyn Sof, yang disebut Eser Sefirot
(sepuluh pancaran cahaya). Sefirot ini mungkin sebaiknya dimengerti
sebagai hakikatYHWH. Berikut ini adalah kesepuluh Sefirot itu yang
masing-masing diasosiasikan dengan nama-nama YHWH:
- Keter (Mahkota) - Ehyeh Asher Ehyeh (Aku Adalah Aku)-
- Chokmah (Hikmat) - Yah
- Binah (Wawasan) - YHWH Elohim
- Chesed (Karunia) - El
- Gevurah (Kekuatan) - Elohim
- Teferet (Keindahan) - YHWH Adonai
- Hod (Kemuliaan) - Adonai Tzvaot (TUHAN Balatentara Sorga)
- Natzach (Kemegahan) - Elohim Tzvaot (Elohim Balatentara Sorga)
- Yesod (Fondasi) - Shaddai / El Chai (Yang Maha Kuasa / Elohim Yang Hidup)
- Malkut (Kerajaan) - Adonai
Hakikat keilahian yang serupa juga dijelaskan di dalam Tanakh seperti dalam ayat-ayat berikut:
- Roh YHWH akan ada padanya,
- roh hikmat dan pengertian (Chokmah/Binah),
- roh nasihat (Atzah)
- dan keperkasaan (Gevurah),
- roh pengenalan (Daat)
- takut (Yirah) akan YHWH (Yesaya 11:2)
- Ya YHWH, punya-Mulah kebesaran (Gedulah)
- kejayaan (Gevurah),
- kehormatan (Tiferet),
- kemasyhuran (Natzakh)
- keagungan (Hod),
- Ya YHWH, punya-Mulah kerajaan (Malkut) (1 Tawarikh 29:11)
“YHWH
meletakkan sebagai dasar (yesod) di Sion sebuah batu, batu yang
teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar (yesod) yang teguh” (Yesaya 28:16)
“Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi YHWH bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya (chesed)!”(2 Tawarikh 20:21)
Jika divisualisasikan, gambaran sefirot akan menghasilkan ets khayim (pohon kehidupan) sebagaimana di bawah ini:
Namun Eser Sefirot
pun dapat dihubungkan dengan unsur-unsur dalam diri manusia yang
meliputi, pikiran, keputusan, kebijaksanaan, kepemimpinan, dll.
Perhatikan gambar berikut:
Apakah Kabalah Identik Dengan Freemasonry?
Rabbi Ariel Bar Tzadok seorang
Kabalist mengingatkan bahwa tidak semua yang mengklaim sebagai Kabalah
adalah Kabalah yang sebenarnya. Beliau mengatakan sbb: “It must be
made known what is legitimate Kabbalah and what are the impostors and
forgeries. Only in this way can the true and holy Kabbalah, ordained
and given by G-d, be preserved, treasured and safeguarded” (perlu
diketahui apa yang merupakan Kabalah yang sah dan apa yang merupakan
kebohongan dan dusta. Hanya dengan cara demikian Kabbalah yang sejati
dan suci diturunkan dan diberikan oleh Tuhan, menjadi terpelihara,
diwariskan dan terjamin)[33]. Perkumpulan Kabalah
belakangan ini terkadang tidak ada kaitannya dengan Kabalah yang benar.
Rabbi Ariel menggunakan istilah Cabbala dan Qabbala untuk membedakan
antara praktek-praktek sihir mengatasnamakan Kabalah dengan Kabalah
yang benar sebagaimana beliau jelaskan: “This led to the rise of
another form of Kabbalah, one which today is spelled with a “C” i.e.,
Cabbala. This Christian school of Cabbala also incorporated many ideas,
doctrines and teachings that were not of Jewish origins”[34]
(ini menuntun kepada kebangkitan beraneka ragam bentuk lain dari
Kabalah yang sekarang ini kerap disebut dengan huruf C seperti Cabbala.
Sekolah Kristen Cabbala juga banyak memasukan berbagai gagasan, doktrin
serta ajaran yang tidak memiliki akar dalam Keyahudian)
Kabalah
sejati menurut Rabbi Ariel diturunkan melalui para nabi dan berisikan
konsep mengenai keadilan sosial, moralitas dan hak asasi sebagaimana
beliau jelaskan sbb: “Authentic Jewish Kabbalah, as handed down by
the Biblical prophets, contains great concepts of social justice,
morality and human rights. These teachings have had a tremendous
influence on the development of post Renaissance western philosophy.
Yet the role of Kabbalah in influencing these matters is known to only a
small few”[35] (Kabalah Yahudi yang autentik, diturunkan
melalui para nabi dalam Kitab Suci dan terdiri dari konsep agung
mengenai keadilan sosial, moralitas serta hak-hak asasi. Ajaran ini
memiliki pengaruh luar biasa terhadap perkembangan filsafat Barat
setelah Renaisance. Namun pengaruh Kabalah dalam persoalan ini hanya
dketahui sedikit orang saja).
Menurut
Rabbi Ariel, pada era Renaisance banyak bermunculan kelompok esoteris
yang meminati berbagai hal terkait mistik dan kebatinan yang bersifat
bukan Yudaisme. Kelompok-kelompok tersebut kerap mengindentifikasi diri
mereka dengan masyarakat rahasia Kabalah. Salah satunya adalah
Freemasonry.
Banyak
buku ditulis yang memberikan penjelasan keterkaitan pendiri negara
Amerika dengan Masonik dan Kabalah. Bahkan simbol-simbol negara serta
lembaran uang 1 dollar Amerika menyematkan lambang Masonik dan Kabalah.
Beberap buku tersebut al.,Albert Mackey, The History of Freemasonry (1996), Manly P. Hall, The Secret Destiny of America (1972), Paul Foster Case, The Great Seal of the United States - It’s History, Symbolism and Message for the New Age (1935)[36]
Dalam
buku-buku tersebut diulas mengenai angka 13 yang muncul secara
menonjol di berbagai lambang-lambang Freemasonry dan lambang negara
Amerika Serikat. Dalam gematria Yahudi abjad mewakili angka dan makna.
Piramida
berjumlah 13 bermakna bukan saja jumlah koloni yang menyebrang dari
Inggris ada 13 kelompok namun mengandung makna yang dalam bahasa Ibrani
Ekhad (Alef=1, Khet=8, Dalet=4. Jadi 1+8+4=13) yang artinya Esa
sebagaimana tertulis dalam Ulangan 6:4, “Dengarlah Israel Yahweh itu
Tuhan kita Yahweh itu Esa”) dan Ahavah (Alef=1, Heh=5, Bet=2, Heh=5. 1+5+2+5=13) yang artinya Mengasihi atau Kasih.
Tanggal
4 Juli sebagai tanggal berdirinya negara Amerika Serikat dalam bahasa
Inggris “July the Fourth” jika dihitung ada 13 huruf. Tahun 1976 dimana
angka 76 jika dijumlahkan akan menunjukkan angka 13.
Sebuah
catatan menarik berkaitan dengan astrologi menyatakan bahwa ketika
Deklarasi Kemerdekaan ditandatangani sehingga melahirkan negara baru,
posisi matahari berada pada tiga belas derajat ke arah rasi Cancer, dan
karena itu kekuasaan berada pada tiga belas derajat ke arah rasi
Scorpio.
Lambang burung rajawali dengan tulisan E Pluribus Unum
tidak terlepas dari angka 13. Perhatikan jumlah bintang di atas kepala
rajawali ada 13 buah dengan mengikuti formasi dari atas kebawah
1,4,3,4,1. Kemudian perhatikan di cakar kanan sang rajawali mencengkram
13 daun zaitun dan buah zaitun sebanyak 13 buah. Kita jumlahkan
13+13=26. Angka 26 mewakili nama Tuhan bernama Yahweh (Yod=10, Heh=5,
Waw=6. Heh=5. Jadi 10+5+6+5=26). Ada 13 busur panas dicengkram di cakar
kiri. Maka jika dijumlahkan akan menemukan angka 26 (Yahweh) dan 13
(Esa) yang bermakna “Yahweh itu Esa” (Ul 6:4). Frasa E Pluribus Unum jika dihitung ada 13 huruf.
Adapun lambang mata dalam bahasa Ibrani adalah Ayin
dan lambang segitiga menunjukkan derajat ke 3. Huruf Ayin dalam abjad
Ibrani bernilai 70. Jika 70 ditambah 3 menghasilkan angka 73 dimana
nilai 73 adalah menunjuk pada Hikmat atau Khokmah (Khet=8, Kaf=20,
Mem=40, Heh=5. Jadi 8+20+40+5=73).
Berarti lambang mata yang melihat (All Seeing Eye) bermakna Hikmat Surgawi yang memberikan inspirasi.
Menanggapi signifikasi simbol-simbol tersebut Rabbi Ariel Bar Tzadok memberikan kesimpulan demikian: “So
what can be concluded from all this? The influence of Kabbalah on
Masonic symbolism is quite clear. Yet, in spite of words, was there a
Kabbalistic influence on Masonic action?”[37] (Apa yang
dapat kita simpulkan dari semua ini? Pengaruh Kabalah terhadap
simbol-simbol Masonik sangat jelas. Namun demikian adakah pengaruh
Kabalah pada tindakan Masonik?). Beliau memberikan jawaban tidak atas
pertanyaan tersebut. Beliau berkata, “The Kabbalah, like general
Judaism, proclaims mercy and compassion to all as the highest of
spiritual attributes. Did the Masons show equality, mercy and compassion
to all? History bears witness that they did not”[38] (Kabalah
sebagaimana Yudaisme pada umumnya, menyatakan kasih dan pengampunan atas
apa yang berhubungan dengan sifat-sifat kerohanian. Apakah Mason
menunjukkan kesetaraan, belas kasih dan pengampunan terhadap semua
orang? Sejarah membuktikan mereka tidak melakukan itu).
Pada
tahun 1970 dan 1980 sebuah loji Masonik di Italia disebut P2 menjadi
ke pusat perhatian dunia. Hal ini berkaitan dengan runtuhnya bank
Italia, Banco Ambrosiano. Direkturnya yang bernama Robert Calvi, yang
adalah seorang Katolik setia juga "tokoh terpandang dalam loji P2".
Investigasi atas runtuhnya bank ini dan hilangnya multi-jutaan dolar,
menyebabkan a hubungan klandestin (rahasia) antara loji Masonik P2
(Freemasonry), Bank Vatikan, Badan Intelejen Amerika C.I.A. serta Mafia.
Sebelum
Robert Calvi bisa bersaksi di pengadilan tentang apa yang terjadi
terhadap bank tersebut dan terhadap semua uang yang hilang, dia
ditemukan tergantung di bawah Jembatan Blackfriars di London.
Rumor mengatakan bahwa "bunuh diri" nya adalah sebenarnya merupakan
pembunuhan. Dia diduga dibungkam agar tidak mengungkapkan rahasia
Freemasonry internasional.
Paus
Yohanes Paulus I terpilih sebagai Paus yang baru. Bagi masyarakat
kebanyakan, dia merupakan pribadi yang menawan, namun orang dalam
Vatikan menganggapnya sebagai sosialis. Mereka takut atas pendirian
liberal pada tradisi Katolik. Hanya tiga puluh hari dalam
pemerintahannya dia ditemukan tewas di tempat tidurnya.
Selama
tahun 1970-an kekuatan Komunis Italia partai besar. Ada kekhawatiran
banyak tentang kemampuan mereka untuk mengambil alih pemerintah Italia.
Pendukung seperti individualisme pribadi dan hak asasi manusia sebagai
Mason mungkin telah ditemukan diri mereka sebagai "tidak wajar" sesuai
dengan lainnya akan memiliki kekuatan yang ditakuti seorang Italia
pengambilalihan komunis, seperti Vatikan di Roma dan pemerintah Amerika
melalui nya badan intelijen itu, C.I.A.
Oleh
karenanya Rabi Ariel Bar Tzadok berkesimpulan bahwa Freemasonry tidak
ada kaitannya dengan Kabalah sekalipun mereka mempergunakan
simbol-simbol Kabalah. Freemasonry sepenuhnya bergerak dibidang politik
tinimbang spiritual sebagaimana beliau menjelaskan sbb: “Masonic
prejudice throughout the 19th and early 20th centuries demonstrates that
while Masonry might make use of Kabbalistic symbolism, they certainly
did not live up the what those symbols were to represent. This is a
great shame. So close and yet so far. Where and how the Masons went
wrong, I cannot say. Perhaps, rather than being a true spiritual order,
the Masons were (are?) more interested in politics. This is what
appears to be”[39] (Prasangka sepanjang Abad XIX dan awal Abad XX
terhadap Freemason menunjukkan bahwa sekalipun Freemasonry
mempergunakan simbol-simbol Kabalah namun mereka sama sekali tidak
menghadirkan makna simbol-simbol tersebut. Ini sangat memalukan. Tidak
kurang tidak lebih. Dimana dan bagaimana letak kesalahan Freemasonry
saya tidak dapat mengatakannya. Agaknya Freemason lebih tertarik dengan
persoalan politik tinimbang tataran kerohanian yang sesungguhnya)
Kesimpulan
Setelah kita mengkaji perihal Freemasonry dan Knight of Templar serta Kabalah,
kita mendapatkan benang merah yang menjelaskan bahwa tidak ada sama
sekali hubungan apapun diantara ketiganya. Kesamaan-kesamaan yang ada
masih bersifat umum dan tidak menjelaskan apapun perihal keterkaitannya
satu sama lain. Apalagi jika dikatakan keberadaan yang satu
(Freemasonry) berakar dari keberadaan yang lain (Knight Templar dan
Kabalah).
Kabalah berlatar belakang Yudaisme. Karena wilayah pembahasan Kabalah
meliputi persoalan-persoalan esoteris, wajar jika kita menemui berbagai
ekspresi heretik dalam Kabalah sebagaimana kita menemuinya dalam
Tasawuf. Ekspresi heretik tersebut dikaitkan dengan usaha untuk
mendapatkan penyatuan monistik alias wihdatul wujud. Namun
essensi Kabalah bukanlah okultisme. Sementara Freemasonry dalam
perjalanan sejarahnya yang diselimuti rahasia dengan berbagai ritual
yang tidak direferensikan dalam agama tertentu serta penggunaan
simbol-simbol non religius, sangat kuat memiliki kecederungan kearah
okultisme dan gnostisisme (kebatinan). Sangat tidak mungkin Knight
Templar mengembangkan ritualnya dengan mengambil unsur-unsur Kabalah
karena pada zaman itu sikap anti Yahudi masih berkembang kuat sehingga
tidak mungkin sebuah ordo Kristen menghubungkan dirinya dengan ritual
Kabalah
End Notes:
[1] Op.Cit., Jacatra Secret, hal 188-192
[2] Ibid., hal 189
[3] Jakarta: Cakrawala Publishing 2005
[4] Jakarta: Salsabila 2011
[5] http://en.wikipedia.org/wiki/Freemasonry
[6] Ibid.,
[7] The Regius Manuscript, (http://www.masonicsites.org/blue/regius1.htm)
[8] Op.Cit., http://en.wikipedia.org/wiki/Freemasonry
[9] Ibid.,
[10] Ibid.,
[11] Ibid.,
[12] Ibid.,
[13] Ibid.,
[14] Freemason Ritual: The Fastest Way to Learn Degree Ritual (http://www.masonic-lodge-of-education.com/freemason-ritual.html)
[15] Freemasonry And The Bible:Masonic Bibles in History (http://www.masonic-lodge-of-education.com/freemasonry-and-the-bible.html
[16] The
Masonic Eye is symbolic of the Eye of God. It is the symbol of His
Divine watchfulness and His ever present care of the universe (http://www.masonic-lodge-of-education.com/masonic-eye.html)
[17] http://www.leaderu.com/orgs/probe/docs/masonry.html
[18] Charles Grandison Finney (http://en.wikipedia.org/wiki/Charles_Grandison_Finney)
[19] Ibid.,
[20] Ibid.,
[21] Ibid.,
[22] Op.Cit., Freemasonry And Christian Church
[23] Rituals of Freemasonry (http://www.bibliotecapleyades.net/sociopolitica/sociopol_brotherhoodss01d.htm)
[24] Ibid.,
[25] Ibid.,
[26] http://en.wikipedia.org/wiki/Knights_Templar.htm
[27] Ibid.,
[28] Ibid.,
[29] Op.Cit., The Jacatra Secret, p.188
[30] James L. Garlow & Peter Jones, Cracking the Da Vinci Code: Mematahkan Teori-teori Spekulatif Dalam The Da Vinci Code, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer 2005, hal 113-117
[31] http://en.wikipedia.org/wiki/Kabbalah
[32] Ibid.,
[33] The Role of Kabbalah in the Founding of the United States of America (www.koshertorah.com), p.2
[34] Ibid.,
[35] Ibid.,
[36] Ibid., p. 8-10
[37] Ibid.,
[38] Ibid.,
[39] Ibid., p. 14
0 komentar:
Posting Komentar